Popular Post

Posted by : Unknown April 1, 2015


Tomas
1. Referensi Alkitab 

a. Matius  10:3
Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus.
 Dung i si Pilippus dohot si Bartolomeus; si Tomas dohot si Mateus, sijalobeo i; dung i si Jakobus, anak ni si Alpeus, dohot si Tadeus;

b. Kisah Para Rasul  1:13
 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes, Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
Dung salpu haporsuhon na tinaonna i, dipatandaphon do dirina mangolu tu nasida marhitehite lan tanda, i ma na pinataridahonna dirina tu nasida leleng ni opatpulu ari, dohot mangkatahon taringot tu harajaon ni Debata.

c. Markus  3:18
Selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot,
Tole muse si Andreas, Pilippus, Bartolomeus, Mateus, Tomas, Jakobus, anak ni si Alpeus, si Tadeus, si Simon, na sian huta Kana,

d. Lukas  6:15
Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,
si Mateus dohot si Tomas; si Jakobus ni si Alpeus dohot si Simon, na margoar si Silotes;
e. Yohanes  11
11:16 Lalu Tomas, yang disebut Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain: "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia."
Dung i didok si Tomas, na margoar si Linduat, ma mandok angka donganna sisean: Antong, borhat ma hita, asa rap mate hita dohot Ibana!

f. Yohanes  14:5
Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
Dung i ninna si Tomas ma mandok Ibana: Ndang huboto hami, manang tudia Ho laho, Tuhan: Jala sian dia ma botoonnami dalan i?

g. Yohanes  20:24
Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.
Alai anggo si Tomas, sada sian na sampuludua i, na margoar Linduat, ndang rap dohot nasida, di na ro i Jesus.

h. Yohanes  20:25
Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."
Gabe didok angka donganna sisean ma tu ibana: Nunga huida hami Tuhan i! Alai dialusi ma nasida: Na so tupa porsea ahu, molo so huida di tanganna i bogas ni labang i, laos dijama jarijaringku bogas ni labang i, jala ia so dijama tanganku andorana i.

i. Yohanes  20:26
Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
Dung salpu ualu borngin, pungu ma muse angka sisean i di bagasan, rap dohot si Tomas. Dung i ro ma Jesus, di na sordak i angka pintu, jongjong tu tongatonganasida, didok ma: Dame ma di hamu!

j. Yohanes  20:27
Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."
Dung i didok ma tu si Tomas: Boan tu on jarijarimi jala ida ma tanganku! Surdukkon ma tanganmi manjama andorangku! Unang ganggu roham; sai porsea ma ho!

k. Yohanes  20:28
Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
Gabe ninna si Tomas ma mangalusi Ibana: Tuhanku jala Debatangku!

l. Yohanes  21:2
Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
Pungu ma si Simon Petrus dohot si Tomas na margoar Linduat, angkup ni i si Natanael sian Kana na di Galilea dohot angka anak ni si Sebedeus, rap dohot dua nari sian angka siseanna i. 

2. Biografi

Saudara laki-laki       : Mempunyai saudara kembar yang tak dikenal (Yoh 11:16;20:24;21:2)
Disebut pertama       : Mat 10:3 Namanya disebut : 15x dalam Perjanjian Baru
Kitab yang menyebut    :  Matius, Markus, Lukas, Yohanes dan Kisah Para Rasul.
Pekerjaan                    :     Rasul
Tempat kelahiran           :  Sekitar Galilea
Tempat kematian         : Tradisi mengatakan, ia mati di India.
Keadaan kematian    :      Tradisi mengatakan, ia mati sebagai martir, dibunuh dengan panah, saat ia sedang berdoa.

Terakhir disebut : Kis 1:13
Fakta penting : Dia dikenal sebagai rasul yang ragu-ragu. 
      Tomas: namanya berasal dari kata bahasa Aram T'oma' = kembar, juga dikenal sebagai Didimus, dan kata bahasa Yunani Didymous = kembar. Injil Yohanes tiga kali memakai terjemahan Yunaninya yaitu "Didimus" yang artinya orang kembar (lih Yoh 11:16; 20:24; 21:2). 
Tomas adalah salah seorang dari keduabelas murid Yesus menurut catatan keempat Injil dan Kisah Para Rasul. Thomas lahir di Galilea dan dikenal sebagai salah seorang dari Keduabelas Rasul Yesus. Perihal tempat dan waktu dia dipilih menjadi Rasul tidak dibeberkan di dalam Injil- injil. 
    St. Ephraem dari Gereja Ortodoks Suriah menulis dalam bagian ke-42 karyanya "Carmina Nisibina" bahwa sang rasul dibunuh di India (sekitar tahun 72), dan jasadnya kemudian dikuburkan di Edessa, dibawa ke sana oleh seorang saudagar yang tidak disebut namanya.  Dan kemudian menurut tradisi, Thomas mati syahid di  Mount Chennai dan dimakamkan di dalam San Thome Cathedral Basilica. 
Banyak keterangan tentang pribadinya dapat kita temukan di dalam Injil Yohanes. Thomas yang disebut juga Didimus (artinya: kembar) adalah seorang nelayan pembantu. Ia tidak memiliki perahu sendiri seperti Petrus dan Andreas. Hidupnya hampir selalu serba kurang. Hal inilah yang membuat dia bersikap selalu hati-hati, pesimis dan cepat menyangka akan terjadi hal yang buruk atas dirinya. Banyak orang yang mempunyai gambaran yang kurang tepat tentang Thomas. Meskipun demikian, Thomas dikenal berani.
Thomas hadir dalam peristiwa pembangkitan Lazaurus dan Perjamuan Terakhir. Di antara keduabelas Rasul, Thomas dikenal sebagai orang yang tidak mudah mempercayai sesuatu. Sikapnya ini terlihat dengan sangat jelas dalam kaitannya dengan peristiwa penampakan Yesus setelah kebangkitanNya (Yoh 20:24-29). Oleh karena itu di kalangan umat sering terdapat gambaran yang kurang baik tentang Thomas. Setiap kali namanya disebut, yang terbayang di benak mereka adalah seorang rasul yang tidak mau percaya kepada sesuatu hal yang belum disaksikannya sendiri.
Ketika Yesus mendengar bahwa Lazaurus meninggal dunia, Ia berkeputusan untuk kembali ke Yudea, pada hal baru saja orang mau melempariNya dengan batu di daerah itu. Sesudah para Rasul gagal menahan Yesus, Thomas dengan tegas mengajak: “Ayo, kita pergi juga! Biarlah kita mati bersama- sama dengan Dia”. Thomas tak mau membiarkan Yesus pergi sendirian menantang bahaya. Thomas seorang yang terus terang, polos dan tidak malu-malu menyatakan ketidaktahuannya. Pada Perjamuan Terakhir, ketika Yesus berpamitan, Thomas bertanya dengan polos: “Kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan kesitu?” Keraguan Thomas ini mengundang Yesus untuk menyingkap rahasia Tritunggal yang mendalam itu: “Akulah jalan, Kebenaran dan Hidup. Tak seorang pun datang kepada Bapa tanpa melalui Aku. Kalau kamu mengenal Aku, kamu juga menganal BapaKu”. Sikap ragu-ragu Thomas tampak jelas sekali dalam sikapnya terhadap berita penampakan Yesus kepada para Rasul: “Sebelum aku melihat bekas paku pada tanganNya dan sebelum aku mencucukkan jariku kedalam lambungNya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” 
Tentang sikap Thomas ini, Santo Agustinus menulis: “Dengan pengakuannya dan dengan menjamah luka Tuhan, ia sudah mengajarkan kepada kita apa yang harus dan patut kita percayai. Ia melihat sesuatu dan percaya sesuatu yang lain. Matanya memandang kemanusiaan Yesus, namun imannya mengakui Ke-Allah-an Yesus, sehingga dengan suara penuh gembira tercampur penyesalan mendalam, ia berseru: Ya Tuhanku dan Allahku”.
Kepadanya Yesus bersabda: “Karena kau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya”. Kata-kata Yesus ini masih berkumandang aktual hingga dewasa ini. 
Tentang karya kerasulan Thomas sesudah itu, Kitab Suci tak menyebutkan apa-apa lagi. Juga tidak ada sepucuk surat peninggalan Thomas yang sampai kepada kita. Menurut tradisi, yang dibeberkan Santo Ambrosius dan Hieronimus, Thomas menyebarkan kabar gembira ke arah Timur dengan mengikuti jalan para pedagang, yaitu ke Sirya, Armenia, Persia dan India. Dekat Madras, di kota Malaipur, Thomas menerima mahkota kemartirannya. Orang Kristen India Selatan, lebih-lebih di sepanjang pantai Syro-Malabar, percaya bahwa Thomas menobatkan Raja Gondaphur dan bahwa mereka keturunan orang-orang Kristen abad pertama. Thomas mati ditusuk tombak, dan relikiunya masih tetap ada sewaktu makamnya dibuka kembali pada tahun 1523. 

3. Jabatan atau Pelayanannya

3.1 Rasul
Menurut catatan Bapa-bapa gereja, Tomas yang merupakan salah satu dari 12 rasul Tuhan melakukan penyebaran Injil ke wilayah timur, daerah Persia dan India, di luar perbatasan kekaisaran Romawi. Pada tanggal 27 September 2006, Paus Benedict XVI mengatakan bahwa "tradisi kuno menyebutkan bahwa Tomas mula-mula mengabarkan Injil di Suriah dan Persia. 

3.2 Misionaris di India
Kegiatan misi Thomas berada di India, meskipun pada awalnya dia merasa enggan memulai misinya. Thomas mengaku bahwa visi Kristus belum bisa mengubah pikirannya saat itu. Menurut tradisi, yang dibenarkan Santo Ambrosius dan Hieronimus, Thomas menyebarkan kabar gembira ke arah timur dengan mengikuti jalan para pedagang, yaitu ke Sirya, Armenia, Persia, dan India.
Kristus hadir pada Thomas melalui pedagang yang akhirnya menjualnya sebagai budak istana. Suatu ketika Thomas menawarkan untuk membangun istana bagi Raja India yang akan berlangsung selamanya. Raja memberinya uang. Ternyata, Thomas justru memberikan uang tersebut kepada orang miskin. Ketika ditanya perkembangan istana, Thomas menjelaskan bahwa ia membangun istana di surga bukan di bumi.
Akhirnya, setelah menyerah pada kehendak Allah, Thomas dibebaskan dari perbudakan. Thomas menabur benih bagi Gereja baru, membentuk paroki dan membangun banyak gereja di sepanjang jalan. Orang Kristen India Selatan, lebih-lebih di sepanjang pantai Syro-Malabar, percaya bahwa Thomas menobatkan Raja Gondaphur, dan bahwa mereka keturunan orang-orang Kristen abad pertama.
Dekat Madras, di Kota Malaipur, Thomas menerima mahkota kemartirannya. Thomas mati ditusuk tombak. Makamnya dibuka kembali pada tahun 1523. Gereja merayakan pestanya setiap 3 Juli. 

3.3 Pengkhotbah dari Timur
Apa yang terjadi dengannya? Thomas yang ragu-ragu tidak selamanya menjadi orang yang ragu-ragu. Ketika dia melihat Yesus yang telah bangkit, semua yang telah Yesus ajarkan selama bertahun-tahun sekarang menjadi genap, dan melalui kematian-Nya, Thomas menjadi pembawa kabar yang setia atas Tuhan-Nya.
Cerita gereja mengatakan bahwa dia berkhotbah di Babilonia kuno, dekat sungai Efrat dan Tigris, yang sekarang menjadi Irak. Dia melakukan perjalanan ke Persia, yang saat ini menjadi Iran, dan terus memenangkan para murid ke dalam iman Kristen. 
Pada tahun 52 SM, dia berlayar ke selatan menuju Malabar di sebelah barat pantai India. Dia mengajar, mendirikan gereja-gereja, dan memenangkan jiwa-jiwa dari kasta yang utama, Brahmana, dan kasta-kasta lainnya bagi Kristus. Ketika Portugis mendarat di India pada awal tahun 1600, mereka menemukan kelompok orang Kristen di sana -- Gereja Mar Thoma didirikan setelah Thomas berkhotbah pada 1500 tahun sebelumnya.
Akhirnya, Thomas mengadakan perjalanan ke sebelah timur pantai India, mengajar dengan tak henti-hentinya. Sekitar tahun 72 SM, dia dibunuh di dekat Mylapore, di daerah yang sekarang disebut Madras. Menurut cerita, dia dibuang ke dalam sebuah lubang, kemudian ditusuk dengan sebuah tombak oleh seorang Brahmana. Dia, yang dengan kuat menyatakan ketidakpercayaannya, menyampaikan pesan kekristenan tentang kasih dan pengampunan hingga ke ujung dunia pada masa hidupnya. 
Rasul Tomas diyakini berlayar ke India pada tahun 52 M untuk mengabarkan Injil kepada orang Yahudi diaspora di Kerala. Ia mendarat di pelabuhan kuno Muziris (punah pada tahun 1341 akibat banjir besar yang mengubah garis pantai) dekat Kodungalloor. Kemudian ia ke Palayoor(sekarang dekat Guruvayoor) dan pada tahun 52 itu pula sampai ke bagian selatan yang sekarang menjadi negara bagian Kerala, di mana ia mendirikan Ezharappallikal atau "Tujuh Setengah Gereja". Gereja-gereja tersebut adalah di Kodungallur, Kollam, Niranam (Niranam St.Marys Orthodox Church), Nilackal (Chayal), Kokkamangalam, Kottakkayal (Paravoor), Palayoor (Chattukulangara) dan Thiruvithancode Arappally – gereja yang setengah. 

4. Pelajaran yang diambil

4.1 Si Ragu-Ragu yang Berbicara Saat Ini
Thomas berbicara kepada orang-orang yang saat ini ragu-ragu, mereka yang ada di antara kita yang telah melihat harapan-harapan dan mimpi-mimpi kita dihancurkan. Thomas si ragu-ragu akan menceritakan kisahnya tentang bagaimana hidup Yesus telah merasuk ke dalam hidupnya sendiri. Dia akan menceritakan kepada kita tentang ketakutan-ketakutan dan keragu-raguannya. Dan kemudian, dengan wajah yang berseri-seri, penuh sukacita, Santo Thomas, rasul yang mengadakan perjalanan ke India, akan menceritakan tentang sukacitanya saat melihat dan mengetahui sendiri kebangkitan Yesus. Dia akan berkata: "Tuhanku dan Allahku! Tuhanku dan Allahku!". 

4.2 Sikap Thomas yang Pesimis dan Berani
Meskipun demikian, Thomas adalah seorang yang pesimis. Beberapa orang gembira ketika melihat gelas yang berisi setengah, tetapi Thomas melihat gelas itu setengah kosong. Thomas penuh dengan keberanian, tetapi kadang memiliki kesalahan yang fatal. Dulu, ketika Yesus dan para murid-Nya mendengar kabar kematian teman mereka, Lazarus, di dekat Yerusalem -- daerah yang merupakan pusat daerah yang menentang Yesus -- Thomas segera berkomentar, "Ya, ayo pergi ke sana sehingga kita bisa mati bersama dia." Perkataannya hampir seperti nubuatan. 
Tak lama setelah itu, dunianya seperti runtuh. Thomas melihat Gurunya ditangkap di taman Getsemani dan dia lari menyelamatkan diri. Pada hari Jumat siang, dia melihat dari kejauhan ketika orang-orang memaku Temannya pada sebuah salib di Bukit Golgota, tempat yang digunakan oleh orang-orang Roma untuk membunuh. Ketika hidup Yesus berakhir, berakhir pulalah harapan Thomas.

4.3 Menghadapi yang tidak percaya
Tomas adalah murid yang tidak mudah memercayai kesaksian atau opini orang lain. Tak heran bila ia juga tidak mudah memercayai cerita murid-murid lain bahwa mereka telah melihat Tuhan. Tomas ingin membuktikan sendiri.
Menghadapi sikap Tomas, Tuhan tidak marah. Ia malah berkenan menyatakan diri kepada Tomas. Melihat bahwa Tomashanya mau percaya kalau membuktikan sendiri, Yesus menawarkan kesempatan pada Tomas untuk melihat dan menyentuh bagian tubuh-Nya yang luka. Betapa besarnya kasih karunia Yesus pada Tomas, seperti kasih seorang ibu yang hanya menginginkan kesembuhan bagi anaknya yang sakit. Tak pelak, pembuktian itu membuat mulut Tomasmengakui kedaulatan Yesus. Yang muncul bukan lagi Tomas yang bergelut dengan keraguan, tetapi Tomas yang bertelut dalam pengakuan bahwa Yesuslah Tuhannya. 
Kisah Tomas memperlihatkan pada kita bahwa Yesus memberi perhatian juga pada orang yang kritis dan hanya mau berdiri di atas fakta atau realitas. Ia membuat diri-Nya nyata dengan membiarkan Tomas berhadapan dan bersentuhan dengan Dia. Yesus menunjukkan kasih-Nya melalui cara yang dapat dipahami oleh Tomas. Kisah Tomas memberi pelajaran bagi kita, yang terlibat di dalam pelayanan, untuk menyatakan bahwa kasih Tuhan nyata bagi orang yang kita layani. 

4.5 Berbahagia tanpa melihat
“Kritis.” Sebutan ini sering disematkan pada rasul ini. Karena ia bukan pribadi yang mudah percaya pada perkataan orang lain tanpa bukti yang nyata. Tidak heran, ketika teman-temannya bersaksi tentang kebangkitan Tuhan Yesus, Tomas tidak percaya dan berkata, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tanganNya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambungNya, sekali-kali aku tidak akan percaya” (Yohanes 20: 25). Sosok ini mewakili orang-orang yang rasionalis, yang tidak mudah percaya pada hal-hal yang dianggap irrasional tanpa bukti yang jelas. Namun, demi orang-orang seperti inipun, Tuhan mau merendahkan diri. 
Karena itu, delapan hari kemudian, saat Tuhan menemui para murid, Ia mengulurkan tanganNya dan berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tanganKu, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambungKu dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah” (Yohanes 20:27).
Kesabaran Tuhan dalam menghadapi ketidakpercayaan Tomas, membuat Tomas menyatakan, “Ya Tuhanku dan Allahku!” (Yohanes 20:28). Pernyataan yang mengandung sebuah pengakuan bahwa Tuhan memiliki kuasa yang melebihi akal budi manusia. Tuhan memiliki kuasa untuk mengalahkan dan bangkit dari kematian. 

4.6 Meyakinkan Umat Kristen
Kita tidak mengetahui siapa Tomas sebelumnya, latar belakang keluarganya. Injil Yohanes menceritakan keberanian Tomas untuk mengambil sikap dan pola pikir lain daripada murid-murid yg lain. Pada suatu kali Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia bermaksud kembali ke Yudea. Murid-murid yg lain memperingatkan Dia untuk tidak pergi karena kebencian masyarakat di sana kepada-Nya. Tetapi Tomas berkata, "Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia" (Yoh 11 : 6).
Namun para pembaca modern sering melupakan keberanian Tomas ini; ia lebih sering dikenang sbgi seorang yg lemah dan peragu. Pada suatu kali Yesus berkata kepada para murid-Nya, "Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ." Tetapi Tomas menjawab, "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"  (Yoh 14 : 4-5).
Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, Tomas berkata pada teman2nya, "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dlm lambung-Nya, sekali2 aku tidak percaya" (Yoh 20 : 25). Dan beberapa hari kemudian Yesus menampakkan diri kepada Tomas dan murid2 lainnya, Tomas berseru, "Ya Tuhanku dan Allahku!" (Yoh 20 : 28). Para bapa Gereja mula-mula dulu sangat menghargai contoh yg diberikan Tomas. Agustinus mengomentarinya : "Ia (Tomas) telah meragukan supaya kita bisa tidak ragu."

4.7 Mewartakan kabar Gembira
Menarik untuk kita mencari tahu tentang siapa itu Rasul Tomas atau yang biasa di sebut Didimus itu. Selama ini kita mengenal kisah Alkitab, Tomas di lambangkan sebagai orang yang peragu; yang meragukan kebangkitan Tuhan Yesus. Benarkah demikian?
Menurut kisah para rasul dan penginjilan,setalah para rasul berpisah selesai peristiwa pentakosta,Tomas di kirim untuk mewartakan Kabar Gembira di berbagai tempat dan sampai teluk persia dan akhirnya mencapai India dimana banyak penduduk asli di negara bagian Malabar menjadi Kristen dan merejka menyebut diri mereka sebagai”umat kristen Tomas”. Rasul  Tomas di sebut sebagai pelindung para arsitek karna ia adalah tukang kayu yang sangat mahir. 
 Tomas mengalami penampakan bahwa ia bertemu dengan Yesus  yang mengutusnya pergi bertemu dengan seorang raja Persia yang ingin membuat istananya.Tomas sangat di percaya dan menerima dana sangat besar untuk membangun istana sementara sang raja sedang ke negeri lainnya. Ternyata rasul Tomas menggunakan uangnya untuk orang-orang miskin dan sambil melakukan penginjilan. Lalu ia melaporkan pada raja bahwa ia telahmembangun istana di surga bagi raj. Tentu saja raja Gudnaphar sangat marah, Tomaspun di siksa dan bahkan ia di bakar hidup-hidup. Anehnya rasul Paulus tidak mati. Bahkan saudara raja Gad sakit dan mati,empat hari kemudian ia hidup kembali setelah mendapatkan penglihatan akan rasul Tomas dan istana yang di bangunnya di surga. Maka raja bangkit Gudnaphar menjadi sangat takut dan membebaskan Tomas dan bahkan berlutut menyembah kakinya. 
Dalam dunia seni, rasul Tomas digambarkan berlutut dihadapan Kristus yang bangkit dengan mulia,dan lambangnya adalah sebuah penggaris-siku tukang kayu dan srbilah tombak,alat yang di gunakan untuk membunuhnya. Rasul Tomas yang meyakinkan murid-murid lainnya yang masih ragu saat Yesus mengajak ketempat Lazarus yang sudah mati empat hari lamanya(Yoh 11:16). Rasanya aneh kalau rasul Tomas meragukan kebangkitan Yesus. Justru melalui penampakan Tuhan Yesus pada Tomas, Yesus ingin memberikan penegasan sekali lagi pada murid-murid yang lain. Dan ternyata hanya Tomaslah yang berani menyebut dan mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah-nya. Tidak adapenyataan lain di dalam injil yang di sebutkan oleh rasul lainnya tentang keAllahan Yesus,walaupun mereka lebih sering melihahat penampakan Yesus di bandingkan Tomas. 
Sangat penting untuk kita tentang pentingnya pengalaman dan perjumpaan akan kasih Tuhan. Rasul Tomas dalam sekali perjumpaan langsung spontan mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allahnya. Memang sulit percaya tanpa melihat dan meraba, tapi lebih sulit lagi percaya akan kehadiran Tuhan,tanpa pengalaman akan sentuhan kasih Tuhan. Maka berbahagialah kita yang selalu menyadari bahwa kita ada dalam perlindungan Tuhan senantiasa seperti yang di alami Rasul Tomas walau ia di siksa dan di hina namun ia tetap percaya dan tetap melayani serta bersaksi untuk Tuhan. 


Daftar Pustaka

Boenhoeffer, D
1959 The Cost of Discipleship, London (B&S)
Brink, Ds. H. V. D.
      2003 Tafsiran Alkitab Kisah Para Rasul, Jakarta (BPK-Gunung Mulia)
Douglas, J. D (ed.)
1982 Ensiklopedia Alkitab Masa Kini II, Jakarta (OMF)
Drane, Jhon 
        2005 Memahami Perjanjian Baru, Jakarta (BPK-Gunung Mulia)
Cross, F. L 
       2005           The Oxford dictionary of the Christian church, New York (Oxford University  Press)
Hunter, A.M. 
      2004              Memperkenalkan Teologi Perjanjian Baru, Jakarta (BPK-Gunung Mulia)
Joseph, T.K
       1995             Six St. Thomases Of South India, New York (University of California)
Kittel, Gerhard (ed.)
       1967         Theological Dictionary of The New Testament Vol IV, Michigan (WMB. Eerdmans Publishing Company)
Komonchak, Joseph.A. (ed)
        1989 The New Dictionary of Theology, Wilmington (Michael Glazer)
Medlycott, A. E
1975 India and The Apostle Thomas, London (London Press)
Neill, Stephen 
      2004          A History of Christianity in India: The Beginnings to AD 1707, Bedmilton (Cambridge University Press)
Tenny, Merril C., dkk
1993 Dunia Perjanjian Baru, Malang (Gandum Mas) 
Tim LAI,
       1999        Alkitab, Jakarta (LAI)
Wahono, S. Wismoady 
       2004         Disini Kutemukan, Jakarta (BPK-Gunung Mulia)
Walker, D. F. 
      2006         Konkordansi Alkitab, Jakarta (BPK-Gunung Mulia)

Sumber Lain :
www.alkitab.sabda.org
www.vatican.va
www.joyfullheart.com


Semoga bermanfaat.

Terima kasih atas kunjungannya, see you next time, bro! sis!
Keep spirit and Good Luck! :) ^^,

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Get Spirit !! - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -